, ,

Tao Leo: Upacara Kematian Masyarakat Jingitiu di Raijua

Penulis: Thomas Koro Magga, S.Pd., M.Pd.
Editor: Mario F. Lawi
Desain Cover: Mario F. Lawi
Penyelia aksara: Dunstan M. Obe
Layout Isi: Mario F. Lawi
Ilustrasi Isi: Christian Dan Dadi
Foto Isi dan Sampul: Tim Dusun Flobamora

Cetakan Pertama, Oktober 2025
x + 110 hlm. 12 x 18 cm
NKIP: 20-2509-02-0008

Diterbitkan oleh:
Perkumpulan Komunitas Sastra Dusun Flobamora dengan dukungan pendanaan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI Nusa Tenggara Timur, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Menulis penelitian soal Tao Leo, salah satu ritual di Pulau Raijua, buku ini menggunakan pembahasan berbeda untuk mengantar para pembaca sampai kepada ritual yang dijadikan pusat pembahasan di buku ini. Pada bab pertama, penulis meletakkan Raijua dengan membahas dua kekhasan utamanya, tradisi pandan dan menganyam, serta tradisi melaut, dua tradisi yang juga bisa ditemui di tempat-tempat lain di Kepulauan Pasifik, yang erat kaitannya dengan resiliensi dan adaptivitas terhadap iklim, hal penting yang bisa dipelajari di tengah kondisi krisis iklim seperti sekarang ini. Referensi kultural paling populer sejenis bisa kita temukan di film Moana.

Buku ini diperkaya dengan ilustrasi-ilustrasi tentang Tao Leo, sesuatu yang tidak bisa kami hadirkan dalam bentuk fotografik karena sulitnya mengakses momen tersebut serta tidak memadainya waktu yang ada. Ilustrasi-ilustrasi dalam buku ini dikerjakan oleh Christian Dan Dadi, yang ikut dalam tim peneliti ketika data-data untuk buku ini dikumpulkan di Raijua. Christian Dan Dadi sendiri merupakan seorang perupa yang telah berpameran di berbagai tempat di Indonesia, baik dalam ajang nasional maupun internasional, seperti Jakarta International Literary Festival 2022 dengan tema “Kota”.

Proses pengumpulan data dalam buku ini didukung oleh pendanaan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kementerian Kebudayaan RI.

Keranjang Belanja
Scroll to Top