“Seorang penyair dan cerpenis bila punya kekhasan, maka orang akan tertarik membacanya,” demikian kata R.D. Rosindus Tae dalam diskusi buku yang diadakan pada Kamis, 3 April 2025 di aula Seminari Menengah St. Maria Immaculata Lalian. Diskusi buku ini digelar untuk membahas dan meluncurkan buku puisi Lalu Kau Menulis Atambua karya Ricky Ulu dan buku cerpen Jasad sang Pelacur dan Pemakaman Keduanya karya Christian Dan Dadi. Kedua buku fiksi ini diterbitkan oleh Penerbit Dusun Flobamora. Diskusi dimoderatori oleh Yeremias Tnomel.
Romo Rosindus menjelaskan lebih lanjut tentang kelebihan masing-masing buku.
“Puisi-puisi Ricky memuat harapan untuk kembali pada sesuatu atau seseorang yang sudah lama hilang. Meski puisinya sederhana, tapi butuh disimak lebih dalam” kata Romo Rosindus.
“Sedangkan cerpen-cerpen Christian menunjukkan bahwa ia adalah pengagum tokoh. Setiap tulisan yang ada kaitan dengan tokoh akan dijelaskan sampai sampai dengan sekecilnya. Unsur kebaruan dalam kedua buku ini sangat kuat,” tambahnya.

Saat ditanya tentang bagaimana menulis puisi yang baik, Ricky membagikan triknya.
“Saya menulis dari apa yang saya ketahui. Saya menulis tentang Atambua, tempat saya tumbuh dan Ponu, tempat saya mengajar sebagai guru,” ungkap pendiri Komunitas Pohon Asam Ponu ini.
“Suasana pendidikan di seminari Lalian membuat iklim literasi tumbuh dengan baik,” tambahnya.
Cerpen-cerpen Christian memiliki imajinasi yang realis dan magis. “Bagi saya, imajinasi itu sangat tak terbatas dan itu sah dalam menulis,” kata pegiat seni kelahiran Kupang ini.
Selain menulis, Christian juga adalah seorang pelukis dan telah menyelenggarakan pameran di beberapa tempat. “Saya memulai proses kesenian saya dari rahim seminari Lalian,” tambahnya.

Ricky Ulu dan Christian Dan Dadi akan menghadiri Makassar International Writers Festival (MIWF) 2025 yang diadakan di Makassar, 29 Mei-1 Juni 2025. Ricky hadir sebagai salah satu emerging writers. Bersama Christian, ia akan membahas buku terbaru mereka.
Diskusi buku ini terselenggara atas kerja sama Komunitas Sastra Dusun Flobamora dan Seminari Menengah St. Maria Immaculata Lalian. Selain oleh para seminaris, diskusi juga dihadiri oleh sejumlah komunitas seni yang ada di Belu, seperti Komunitas Lorosae. Diskusi juga diisi dengan musik ansambel dari Kelompok Ansambel Seminari Lalian. Liputan Belu TV terhadap kegiatan ini bisa Anda saksikan di sini. Arsip video diskusi ini bisa Anda saksikan di kanal YouTube Dusun Flobamora.

Dusun Flobamora memiliki lini penerbitan sejak tahun 2018 untuk mengakomodasi penerbitan buku-buku dari para penulis Nusa Tenggara Timur. Seminari St. Maria Immaculata Lalian sendiri berada di wilayah Keuskupan Atambua dan pada tahun ini akan merayakan 75 tahun yang puncaknya akan terjadi pada 8 September 2025, pada pesta kelahiran Santa Perawan Maria.
Penulis: Saddam HP
Penyunting: Mario F. Lawi