Komunitas Sastra Dusun Flobamora menggelar perayaan ulang tahun ke-14 pada Rabu, 19 Februari 2025 yang berlangsung di SMPK St. Yoseph Naikoten Kupang. Dalam perayaan ini, Amanche Franck Oe Ninu selaku koordinator komunitas menekankan pentingnya keberadaan komunitas dan jurnal sastra Santarang.
“Komunitas ini tumbuh dari beberapa orang yang saling mengenal, mengasihi dan mendukung. Lalu bertumbuh menjadi semangat untuk saling mengapresiasi dan menemukan bentuk-bentuk lain yang apresiatif. Santarang adalah media yang mempersatukan persaudaraan itu. Selain media untuk berekspresi, tapi juga pemersatu dan menegaskan kehadiran Dusun Flobamora,” tegas Amanche.
Selain oleh anggota Dusun Flobamora, acara juga dihadiri oleh perwakilan berbagai komunitas, yakni Komunitas Filokalia Seminari Tinggi St. Mikhael, Komunitas Perupa Kapur Sirih, Komunitas Lowewini, Komunitas PKBI dan Komunitas CSCD.
Dusun Flobamora adalah komunitas sastra yang diinisiasi pertama kali pada 19 Februari 2011 di Seminari Tinggi St. Mikhael oleh sejumlah penulis, mahasiswa, wartawan dan pelajar yang ada di Kota Kupang. Satu tahun setelah kehadirannya, Dusun Flobamora meluncurkan jurnal Santarang sebagai wadah kreatif dan inspiratif bagi karya penulis NTT.

Perayaan ulang tahun dijadikan juga momen refleksi kehadiran jurnal Santarang yang pada Mei 2025 nanti akan berusia tiga belas tahun. Santarang turut memberi warna pada dunia sastra di NTT dan Indonesia. Setelah diterbitkan pertama kali pada Mei 2012, Santarang mendapat perhatian dari penulis dari berbagai daerah.
“Karya penulis-penulis seperti Kiki Sulistyo, Ilda Karwayu, Iin Farliani, Jamil Massa, dan Felix K. Nesi pernah dimuat di Santarang,” ujar Mario F. Lawi, pemimpin redaksi pertama Santarang.
“Hampir sebagian masa hidup saya habiskan bersama Santarang. Santarang saya maknai sebagai media belajar. Karya-karya yang dimuat di Santarang selalu berada dalam ruang antara karya-karya matang para penulis yang berkembang bersama Santarang, sekaligus karya-karya baru yang memiliki ciri khas dan potensi,” tambah Mario.
Selain aktif menerbitkan jurnal sastra Santarang, kegiatan-kegiatan rutin yang diadakan di Dusun Flobamora adalah penerbitan buku, diskusi buku, kelas menulis, dan festival sastra. Pada 2018, lini penerbitan komunitas berdiri, dan telah menghasilkan lebih dari 40 judul terbitan para penulis NTT.
Sebagai rangkaian perayaan ulang tahun ke-14 komunitas, Dusun Flobamora juga mengadakan diskusi buku Imaji Biblikal dan Penghayatan Iman Personal karya Giovanni A. L. Arum, serta buku puisi Ekaristi karya Mario F. Lawi. Ekaristi merupakan terbitan ulang sejak terbit pertama kali 10 tahun yang lalu. Ekaristi merupakan Buku Puisi Pilihan Tempo 2014, serta masuk daftar panjang Khatulistiwa Literary Award 2014 dan Anugerah Pembaca Indonesia 2014 kategori Buku Puisi. Diskusi diselenggarakan pada 20 Februari 2025 di Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui, Kupang. Pembahas kedua karya tersebut adalah Yasintus Runesi, dan Siprianus S. Senda.