Kupang, 18 November 2024 – Penerbit Komunitas Sastra Dusun Flobamora menerbitkan Ekaristi, Buku Puisi Pilihan Tempo 2014, karya penyair Mario F. Lawi, pada November 2024. Penerbitan ulang buku puisi tersebut menandai 10 tahun usia penerbitannya. Ekaristi berisi puisi-puisi Mario F. Lawi dalam rentang waktu 2007—2013, pertama kali diterbitkan oleh PlotPoint Publishing pada 2014.
Dalam pengantar, penerbit menulis bahwa Ekaristi merupakan salah satu penanda penting kiprah kepenyairan Mario F. Lawi di panggung sastra Indonesia. Selama perjalanan tersebut, sejumlah puisi telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, juga terbit dalam salah satu antologi terbitan Timor Leste. Ekaristi juga dipilih masuk daftar panjang Khatulistiwa Literary Award 2014.
“Dengan bentuk-bentuk yang menonjol seperti ini, puisi-puisi Mario F. Lawi memberi kita satu pengalaman baru dalam memahami yang lain, baik iman maupun tradisi lokal—hal yang penting di negara multikultur semacam Indonesia. Ia juga menambahkan satu lagi contoh tentang pentingnya menggarap keperajinan dan penguasaan atas bahan tulisan. Tanpa semua itu, jalan puisi hanya menjadi jalan yang semau-maunya, yang hanya akan mengantarkan sang penulis ke lubang kesemenjanaan,” tulis dewan juri dalam ulasan pertanggungjawaban Ekaristi sebagai Buku Puisi Pilihan Tempo 2014 yang dipublikasikan di Majalah Tempo edisi 5—11 Januari 2015.
Bersama Ekaristi, penerbit Dusun Flobamora juga menerbitkan Imaji Biblikal dan Penghayatan Iman Personal: Pembacaan Estetik-Teologis Puisi-Puisi Biblikal Mario F. Lawi, karya Giovanni A.L. Arum, yang mengkaji sejumlah puisi alkitabiah dalam Ekaristi.
“Puisi-puisi yang mempertemukan imaji biblikal dan masalah aktual kemanusiaan dapat saja memiliki jarak pemaknaan, jika ayat-ayat Kitab Suci dijadikan sebagai sebuah bentuk eskapisme Rohani dan mengabaikan kompleksitas pergulatan manusiawi. Namun, sejauh ini, puisi-puisi Mario belum terjebak dalam dua esktremitas ini, yakni subjektivitas pemaknaan dan eskapisme religius,” tulis Giovanni sebagai bagian analisanya terhadap puisi-puisi yang dikajinya dalam Ekaristi.
Giovanni berharap bahwa bukunya mampu mengangkat wacana teologis yang relevan dengan karya sastra.
“Ada banyak pintu teoretis yang bisa dilalui untuk menemukan kedalaman dan kekayaan makna puisi, termasuk pintu refleksi teologis. Tentu puisi-puisi yang dikaji dalam buku ini tidak merampungkan seluruh refleksi teologis yang komprehensif. Sampel puisi yang diambil sedapat mungkin mewakilkan puisi-puisi biblikal dalam kumpulan puisi Ekaristi karya Mario F. Lawi khususnya dari Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,” tulis Giovanni sebagai prakata bukunya.
Karya Giovanni tersebut merupakan respons atas kajian terhadap Ekaristi yang sebelumnya dilakukan oleh Royyan Julian, dalam buku berjudul Metafora Ricoeurian dalam Sastra: Narasi Perjanjian Lama dalam Puisi-Puisi Alkitabiah Mario F. Lawi (Negasi Kritika, 2016). Royyan menyimpulkan, sebagai hasil pembacaannya terhadap sejumlah puisi dalam Ekaristi, “Sejumlah metafora, ungkapan nonmetaforis, dan denominasi dalam puisi-puisi tersebut merepresentasikan pembacaan ulang penyairnya terhadap narasi Perjanjian Lama dan Alkitab. Pembacaan ulang tersebut menciptakan ambiguitas, kontradiksi, dan pemaknaan yang lebih subtil.”
Mario F. Lawi merupakan penyair asal NTT yang telah meraih sejumlah penghargaan dan nominasi di tingkat nasional. Puisi-puisinya yang diterjemahkan ke bahasa Inggris terbit di Indonesia, Australia, dan Inggris, antara lain dalam antologi I am both stranger and of this place (Wrecking Ball Press, 2019). Buku-bukunnya yang juga diterbitkan oleh Dusun Flobamora adalah dua kumpulan esai, masing-masing berjudul Rumah Kertas, Toko Buku dan Punica (2021), dan Menemukan Priamel di Bulan (2024).