Tumbuh dari Debu, Berkembang dalam Badai

Tumbuh dari Debu, Berkembang dalam Badai
© Pieter Kembo
Penulis: Pieter Kembo
Editor: Saddam HP
Cetakan Pertama, Agustus 2025
xvi + 112 hlm. 13 x 19 cm

Buku ini lahir dari ruang-ruang batin yang bergolak, dari perjumpaan sehari-hari dengan penderitaan sosial, dan dari pencarian makna yang tak kunjung selesai. Setiap puisi di dalamnya saya tulis bukan sekadar sebagai bentuk ekspresi estetis, tapi juga sebagai saksi dari apa yang saya lihat, rasakan, dan renungkan. Ia adalah upaya kecil untuk menangkap denyut kehidupan yang kerap dilupakan, hidup yang keras, rapuh, tetapi tetap memiliki cahaya.

Puisi-puisi ini tidak berusaha memberi jawaban, melainkan membuka ruang tanya. Tentang mengapa derita begitu akrab dengan manusia. Tentang bagaimana iman bisa tumbuh di tanah kering. Tentang apakah keindahan masih relevan di tengah dunia yang retak. Dalam setiap bait, saya mencoba menghadirkan percampuran antara kritik sosial dan spiritualitas; antara realitas dan harapan; antara luka dan kekuatan untuk tetap tumbuh meski dari debu, meski di tengah badai.

(Pieter Kembo)