Merayakan usia 40 tahun berdirinya Seminari Menengah St. Rafael Oepoi, Keuskupan Agung Kupang, panitia perayaan meluncurkan dan mendiskusikan buku antologi Menyisir Kenangan, Menyusur Zaman: Festschrift 40 Tahun Seminari Menengah St. Rafael Oepoi, Keuskupang Agung Kupang. Peluncuran dan diskusi diselenggarakan di kamar makan siswa, Seminari Menengah St. Rafael (14/09) dengan narasumber Guru Besar Ilmu Komunikasi Undana Prof. Dr. Aloysius Liliweri, M.S., serta novelis dan dosen Universitas Udayana Dr. Maria Matildis Banda. Sesi diskusi dimoderatori oleh Kepala Sekolah SMP Katolik St. Yoseph Naikoten R.D. Amanche Franck Oe Ninu.
Bertindak sebagai pembicara pertama diskusi, Maria Matildis Banda menguraikan pembacaannya terhadap buku tersebut. Sebagai bagian pembacaan, menurutnya, meskipun isi buku beragam, penekanan terhadap keselarasan dengan zaman mesti ditonjolkan, termasuk pemanfaatan potensi dunia digital.
“Saya kira ini tanggung jawab besar dari seminari. Sekarang, 40 tahun, harus sudah dipikirkan, 25 tahun lagi jadi apa seminari ini,” tegasnya.
Senada dengan penyampaian Matildis Banda, Prof. Alo Liliweri menekankan pentingnya adaptivitas manusia menyiasati pesatnya perubahan teknologi, melalui bantuan pemikiran sejumlah ilmuwan komunikasi. Menurutnya, internet mengubah cara orang-orang berinteraksi, termasuk berliturgi. Ketika masa pandemi korona, ia mencontohkan, orang-orang mengambil sikap berbeda ketika mengikuti perayaan Ekaristi melalui televisi.
Mengawali diskusi tersebut, R.D. Yasintus T. Runesi, salah satu editor sekaligus formator di St. Rafael, menyampaikan garis besar isi buku. Menurutnya, awalnya buku dirancang untuk diterbitkan sebagai dua antologi terpisah. Namun, dalam perkembangan, sedikitnya penulis yang merespons undangan menulis membuat penerbitan mesti digabung. Menyisir Kenangan, Menyusur Zaman dibagi menjadi lima bagian utama, dengan nama-nama bagian diambil dari syair himne Seminari Menengah St. Rafael yang diciptakan R.D. Leo Mali, imam angkatan pertama St. Rafael. Bagian-bagian buku dibagi secara tematik, mengetengahkan berbagai hal, baik filsafat, teologi, ajaran gereja, sampai pengalaman para alumni dan pengaruh masa formasi dalam pembentukan jati diri.
Buku diluncurkan oleh Vikjen Keuskupan Agung Kupang R.D. Krispinus Saku, didampingi oleh perwakilan formator seminari, alumni, penerbit, serta badan pengurus seminari.
“Proficiat untuk kerja keras dan kerja sukses sampai buku kenangan ini menjadi seperti ini, siap untuk dibedah dan diluncurkan hari ini,” ungkap R.D. Kris mengakhiri sambutannya, sekaligus menandai seremoni peluncuran.
Menyisir Kenangan, Menyusur Zaman diterbitkan oleh Komunitas Sastra Dusun Flobamora bekerja sama dengan Panitia Pancawindu Seminari Menengah St. Rafael Oepoi. Buku yang disunting oleh Yasintus T. Runesi dan Mario F. Lawi itu dibuka dengan sambutan Uskup Agung Kupang, serta Rektor Seminari Menengah St. Rafael. Para penulis buku adalah alumni dari berbagai angkatan, dengan rincian berdasarkan urutan nama di sampul belakang buku: Leonardus Mali, Amanche Franck Oe Ninu, Yonatas Kamlasi, Mario F. Lawi, Gerardus Duka, Wilfridus Wungo, Ignatius Rure Meol, Maximilianus Misa, Yasintus T. Runesi, Patrisius Neonnub, Antonius Tukan, Januario Gonzaga, Yarid K. Munah, Krispinus Ibu, Dominikus Baok, Handrianus Lanus, Jeremias Nome, dan Giovanni A.L. Arum.
Bedah buku merupakan bagian dari rangkaian Perayaan Pancawindu Seminari Menengah St. Rafael Oepoi yang berlangsung sepanjang bulan September. Agenda lain yang telah dijadwalkan panitia adalah jalan santai, reuni akbar, bazar, serta triduum.