Komunitas Sastra Dusun Flobamora mendapatkan penghargaan sebagai mitra kerja kategori komunitas dalam Rapat Koordinasi Program Akhir Tahun dengan Mitra Kerja yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (BBPNTT) pada Senin, 16 Desember 2024 di Hotel Neo, Kota Kupang. Dua anggota komunitas, Mario F. Lawi dan Dunstan Obe, juga mendapatkan penghargaan sebagai mitra kerja kategori individu. Penghargaan diserahkan oleh Kepala BBPNTT, Elis Setiati, di akhir acara Rapat Koordinasi.
Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan capaian Rencana Strategis BBPNTT selama lima tahun (2020—2024). Dusun Flobamora dan kedua anggotanya turut berkolaborasi mendukung program-program kebahasaan dan kesastraan yang digagas oleh BBPNTT.
Dalam rapat yang dihadiri oleh berbagai mitra kerja, BBPNTT berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam bidang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan spirit Trigatra Bangun Bahasa: mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, menguasai bahasa asing.
Dalam sambutan, Elis menyampaikan terima kasih kepada mitra kerja yang selama masa kepemimpinannya telah berkolaborasi dengan BBPNTT. Penghargaan sendiri diberikan untuk lima kategori yakni pemangku kepentingan, sekolah, perguruan tinggi, komunitas, dan individu. Menurutnya, BBPNTT akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan para mitra kerja untuk terus mendukung program mereka.
Kerja sama BBPNTT dengan Dusun Flobamora telah terjalin setidaknya sejak Temu Sastrawan NTT I yang digagas di Taman Budaya NTT pada Agustus 2013. Sejumlah anggota Dusun Flobamora, sejak saat itu, terlibat aktif dalam sejumlah kegiatan BBPNTT (sejak masih bernama Kantor Bahasa Provinsi NTT), antara lain, dengan ikut merancang kegiatan diskusi dan seminar Temu Sastrawan NTT II di Ende, sampai menjadi narasumber sejumlah bengkel kepenulisan dan seminar yang digagas BBPNTT.
Selama dua tahun terakhir, salah satu program BBPNTT yang aktif didukung oleh Mario F. Lawi dan Dunstan Obe adalah Kemah Penulisan Cerpen Bahasa Ibu yang difasilitasi BBPNTT. Salah satu antologi yang lahir dari program tersebut adalah Zamrud Khatulistiwa, yang diluncurkan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim pada Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) Tahun 2023. Zamrud Khatulistiwa memuat 80 cerita pendek berbahasa daerah yang ditulis oleh 73 siswa SD dan SMP, memuat 30 bahasa daerah dari 9 provinsi, dikurasi oleh 28 kurator.